Komunikasi dalam
sistem saraf dan aktifitas mekanisme dalam otot bergantung pada
eksibilitas-elektris membran-sel jaringan tersebut. Timbulnya impuls saraf
bergantung pada produksi potensial aksi dalam membran sel pada akson neuron.
Kerja utama obat-obat anastesi lokal adalah untuk mengurangi kemampuan saraf
dalam menghantarkan potensial aksi dan impuls saraf.
Pada saat
istirahat, membran sel saraf dan otot berada bdalam keadaan terpolarisasi
(bermuatan). Kalau suatu potensial aksi dipicu, saraf tersebut akan mengalami
depolarisasi (melepaskan muatannya) lewat influks ion natrium yang cepat.
Kejadian ini akan diikuti oleh peristiwa repolarisasi (pemuatan kembali) karena
terjadinya efluks ion kalium. Keseluruhan proses tersebut memakan waktu hanya
sekitar satu milidetik. Obat-obat anastesi lokal mencegah infulks ion natrium
yang cepat itu dengan cara menyekat saluran natrium dalam membran sel saraf.
Keadaan ini akan menghambat pembentukan potensial aksi, dan penghambatan ini
mencegah transmisi impuls serta sinyal sepanjang akson dan dengan demikian akan
menyekat fungsi saraf yang normal. Kerja obat anastesi lokal akan dibalikkan
ketika obat tersebut melintas kedalam aliran darah dan dieksresikan keluar.
Efek obat anastesi
lokal terhadap setiap akson bergantung pada ukuran dan mielinisasikan akson
tersebut (Cetterall & Mackie,1996). Akson yang berdiameter kecil dan tidak
berselubung mielin yang mentransmisikan impuls rasa nyeri serta impuls sistem
saraf simpatik merupakan akson yang paling sensitif terhadap obat anastesi
lokal, sementara itu akson yang berukuran lebih besar dan bermielin yang
bertanggung jawab atas gerakan tubuh serta presepsi rasa sentuhan / tekanan
merupakan akson yang relatif resisten terhadap obat anastesi lokal.
Gangguan fungsi
sensorik dalam sebuah saraf karena kerja
obat anastesi lokal akan berjalan dengan urutan yang pasti. Sensabilitas rasa
nyeri merupakan fungsi pertama yang menghilang, yang kemudian diikuti oleh
sensabilitas rasa dingin, panas, sentuhan dan tekanan. Ini berarti bahwa
sensabilitas gerakan dan sentuhan acapkali masih berfungsi normal pada
penyuntikan anastesi lokal. Gangguan
pada fungsi sistem saraf simpatik bertanggung jawab atas banyak efek samping ,
seperti hipotensi,yang ditimbulkan oleh anastesi epidural.
buku referensi :
buku referensi :
Martindale 35 th
ed.2006 . Artikel MIMS 105th Edition Annual Indonesia . DINKES
Tasikmalaya. Micromedex